Sabtu, 14 Januari 2017

Audit Sistem Informasi


LAPORAN
AUDIT SISTEM INFORMASI
DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL








Nama Kelompok
                                                

Risman Djabur   073512095
Duwi Styawan    073512053







PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2017








1.1 Latar belakang
Perkembangan dan keterlibatan teknologi informasi dan komunikasi sangatlah pesat, khususnya untuk mendukung segala kegiatan organisasi yang sangat menunjang untuk keberhasilan suatu instansi yaitu Dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Ternate menurut “Burgerlijk Stand” atau disingkat “BS” yang artinya Catatan Kependudukan/ Lembaga Catatan Sipil adalah suatu lembaga yang bertujuan mengadakan pendaftaran, pencatatan serta pembukuan yang selengkap-lengkapnya dan sejelas-jelasnya, serta memberi kepastian hukum yang sebesar-besarnya atas peristiwa kelahiran, pengakuan, perkawinan dan kematian.
Dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Ternate sudah mempunyai tata kelola teknologi informasi yang bisa diukur dengan Kecepatan dan keakuratan informasi yang dapat mempengaruhi validasi data kependudukan untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk dalam beberapa tahun terakhir. Apabila mendapat kesalahan informasi, maka dampak yang akan muncul sangat tidak baik. Dengan adanya Teknologi informasi di Dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Ternate bisa membuat suatu perencanaan, organisasi, pengadaan, evaluasi, dan bisa menentukan sistem penunjang keputusan sesuai kebutuhan yang harus dimiliki dan dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, Dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Ternate didorong oleh pelaksanan pemerintahan elektronik (E-Government) serta untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, kementerian dalam Negeri Republik Indonesia menerapakan suatu sistem informasi kependudukan yang berbasiskan teknologi yaitu Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau Elektronik Kartu Tanda Penduduk. Agar teknologi informasi berjalan dengan baik, tentunya instansi harus menerapkan tata kelola teknologi informasi.
Selama ini Dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Ternate sudah menerapkan tata kelola teknologi informasi Atas dasar tersebut, maka penulis ingin melakukan “EVALUASI TERHADAP TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA  TERNATE  MENGGUNAKAN  KERANGKA KERJA  COBIT 4.1”.


1.2   Indikasi Masalah
Penerapan teknologi informasi dalam mengelola sistem informasi pada Dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Ternate yang sudah berjalan. Dengan audit sistem informasi dapat digunakan untuk menjamin keberhasilan dalam pengelolaan teknologi informasi pada Dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Ternate.Maka diperlukan suatu perencanaan baru yang matang yang di sesuaikan dengan pelaksanan pemerintahan elektronik (E-Government) serta untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, salah satunya kementerian dalam Negeri Republik Indonesia menerapkan suatu sistem informasi kependudukan yang berbasiskan teknologi yaitu Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau elektronik Kartu tanda penduduk. Agar teknologi informasi berjalan dengan baik, tentunya instansi harus menerapkan tata kelola teknologi informasi Setelah melihat latar belakang permasalahan yang terjadi, maka masalah yang berhasil diidentifikasi adalah sebagai berikut  : 
a.       Ingin diketahui sejauh mana tata kelola teknologi informasi yang ada di Dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Ternate 
  1. Ingin mengetahui sejauh mana pemangku kepentingan di Dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Ternate mempersiapkan diri dalam menghadapi era teknologi informasi saat ini.
1.3  Batasan Masalah
Untuk mendapatkan tujuan penelitian yang lebih terfokus maka pembuatan tugas ini dilakukan dengan batasan-batasan sebagai berikut :
a.       Kerangka kerja yang digunakan dalam menyelesaikan masalah yang telah diidentifikasikan adalah menggunakan COBIT 4.1
b.       Tempat pelaksanaan penelitian adalah di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Ternate.




1.4  Metode Penelitian
             Dalam rangka melengkapi penyusunan tugas akhir ini, data dan informasi yang dipergunakan adalah data yang tertulis maupun data yang tidak tertulis yang diperoleh dari hasil penelitian dengan melalui dengan cara-cara sebagai berikut :
a.       Metode pengumpulan data
  1. Metode Studi  kepustakaan
  2. Metode Penelitian lapangan ( Field Research )
  3. Metode Observasi
  4. Metode Kuesioner

1.5 Tujuan Penelitian
a.       untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah audit sistem informasi
b.       dapat memberikan masukkan dan evaluasi yang berguna bagi Dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Ternate  berkaitan dengan tata kelola teknologi dengan COBIT 4.1.
c.       Dapat membantu Dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Ternate untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat umum, terutama berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas berkaitan.

1.6 Manfaat Penelitian
Diharapkan dapat digunakan sebagai pembelajaran dan penulisan dalam audit TI yang dapat memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada penerapan model-model pembelajaran untuk meningkatkan hasil proses pembelajaran dan hasil belajar di kelas dan sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah efektif dan efisien. Dengan demikian dalam pembelajaran audit ini akan berguna untuk penelitian lebih lanjut di bidang yang berkaitan.




BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 pengertian COBIT
Control Objective for Information & Related Technology (COBIT) adalah sekumpulan dokumentasi best practice untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah-masalah teknis IT.
(Sasongko, 2009).

2.2 Lingkup Kriteria COBIT
Lingkup kriteria informasi yang sering menjadi perhatian dalam COBIT adalah:
  • Effectiveness
Menitikberatkan pada sejauh mana efektifitas informasi dikelola dari data-data yang diproses oleh sistem informasi yang dibangun.
·         Efficiency
Menitikberatkan pada sejauh mana efisiensi investasi terhadap informasi yang diproses oleh sistem.
·         Confidentiality
Menitikberatkan pada pengelolaan kerahasiaan informasi secara hierarkis.
·         Integrity
Menitikberatkan pada integritas data/informasi dalam sistem.
·         Availability
Menitikberatkan pada ketersediaan data/informasi dalam sistem informasi.
·         Compliance
Menitikberatkan pada kesesuaian data/informasi dalam sistem informasi.
·         Compliance
Menitikberatkan pada kesesuaian data/informasi dalam sistem informasi.
Sedangkan fokus terhadap pengelolaan sumber daya teknologi informasi dalam COBIT adalah pada :
  • Applications
  • Information
  • Infrastructure
  • People
Dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi, COBIT memiliki karakteristik :
  • Business-focused
  • Process-oriented
  • Controls-based
  • Measurement-driven
2.3 Kerangka Kerja COBIT
Kerangka kerja COBIT terdiri atas beberapa arahan/pedoman, yakni:
  • Control Objectives
Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi (high-level control objectives) yang terbagi dalam 4 domain, yaitu : Planning & Organization , Acquisition & Implementation , Delivery & Support , dan Monitoring & Evaluation.
  • Audit Guidelines
Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci (detailed control objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance dan/atau saran perbaikan.
  • Management Guidelines
Berisi arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti dilakukan, terutama agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan





BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini, akan membahas tentang hasil analisis yang dilakukan terhadap apa yang diperoleh, ditinjau secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data mencakup tentang penerapan dan pengukuran kinerja tingkat kematangan terhadap tata kelola teknologi informasi di Dinas Kepedudukan Dan Cacatan Sipil . Data yang didapat dari hasil kuisioner dan wawancara diolah sesuai metode COBIT 4.1. Tahap - tahap analisis diawali dengan penyebaran kuisioner untuk mengetahui tingkat kematangan saat ini.
Analisis dilakukan dengan meninjau dari hasil pemodelan COBIT 4.1 yang telah dilakukan sehingga dapat ditarik kesimpulan. Sebagai salah satu tujuan dalam tulisan ini adalah untuk menemukan bagian mana saja proses yang masih dibawah level 3 dan sudah mencapai level 3 sehingga dapat dilakukan perbaikan dan saran-saran sebagai bahan pertimbangan dengan mengacu pada hasil pemodelan. Bagian domain yang masih kurang dan belum matang akan diteliti lebih rinci. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dimana penulis telah berusaha untuk mencari tahu bagian-bagian yang memiliki kesenjangan tertentu antara keempat domain yang berlaku. Sehingga penulis menetapkan hanya meneliti pada pada dua domain PO dan AI.


IT DOMAIN
IT PROCESS
Planning Dan Organization
PO4, PO2, PO7
Acquisition & Implementation
AI3

Tabel 3.1 Evaluasi proses teknologi informasi Dinas Kepedudukan dan Cacatan Sipil


Adapun deskripsi tiap-tiap teknologi informasi proses adalah sebagai berikut :



Domain
Descripts (Plan and Organise)
PO4
Menentukan proses TI, organisasi dan hubungannya
PO2
Menentukan arsitektur informasi
PO7
Mengelola sumber daya manusia
Domain
Descripts (Monitor and Evaluate)
A13
Mendapatkan dan maintenance infrastruktur teknologi
 
Tabel 3.2 Daftar IT Process Dinas Kepedudukan dan Cacatan Sipil

3.1  Mengidentifikasi Tabel Status COBIT
      Pada tahap ini, menetapkan proses teknologi informasi yang sesuai dengan standar COBIT yang telah diolah sesuai dengan studi kasus, dengan cara dapat melihat pada tabel status cobit berikut yang didapat dari wawancara dengan pihak CAPIL

No
Nama Plan
Penjelasan
Status
1
PO1
Menentukan rencana strategi
Ada
2
PO2
Menentukan arsitektur informasi
Ada
3
PO3
Menentukan arah teknologi
Ada
4
PO4
Menentukan arah TI, organisasi dan hubungan
Tidak ada
5
PO5
Mengelola investasi TI
Ada
6
PO6
Mengkomunikasikan tujuan dan arahan manajemen
Ada
7
PO7
Mengelola sumber daya
Tidak Ada
8
PO8
Mengelola kualitas
Ada
9
PO9
Mengelola resiko TI
Ada
10
PO10
Mengelola Proyek
Ada
11
AI 1
Mengidentifikasi solusi yang di otomatis
Ada
12
AI 2
Mendapatkan dan maintenance software
Ada
13
AI 3
Mendapatkan dan maintenance infrastruktur teknologi
Tidak Ada
14
AI 4
Mengaktifkan operasi dan penggunaan
Ada
15
AI 5
Pengadaan sumber daya TI
Ada
16
AI 6
Mengelola perubahan
Ada
17
AI 7
Instalasi dan akreditasi solusi
Ada
18
DS 1
Menentukan dan mengelola tingkat layanan
Ada
19
DS 2
Mengelola layanan dari pihak ketiga
Ada
20
DS 3
Mengelola kinerja dan kapasitas
Ada
21
DS 4
Menjamin layanan dan berkelanjutan
Ada
22
DS 5
Menjamin keamanan sistem
Ada
23
DS 6
Mengidentifikasi dan mengalokasi dana
Ada
24
DS 7
Mendidik dan melatih pengguna
Ada
25
DS 8
Mengelola service desk dan insiden
Ada
26
DS 9
Mengelola konfigurasi
Ada
27
DS 10
Mengelola permasalahan
Ada
28
DS 11
Mengelola data
Ada
29
DS 12
Mengelola lingkungan fisik
Ada
30
DS 13
Mengelola operasi
Ada
31
ME 1
Mengawasi dan mengevaluasi performasi TI
Ada
32
ME 2
Mengevaluasi dan mengontrol
Ada
33
ME 3
Menjamin kesesuaian dengan kebutuhan eksternal
Ada
34
ME 4
Menyediakan TI governance
Ada

3.3Tabel Status Cobit


3.2    Menentukan Rumusan Masalah
  Tahap ini menentukan rumusan masalah dari tabel status COBIT yang telah di isi oleh pihak instansi yang dilihat dari Plan yang statusnya “Tidak ada”. Berikut ini adalah rumusan masalah yang di dapat :
1.       Bagaimana membuat rancang bangun Sistem Informasi CAPIL?
2.       Bagaimana memelihara Sistem Informasi CAPIL?
3.       Bagaimana melakukan monitoring dan evaluasi terhadap sistem yang telah terimplementasi?
3.3     Menentukan IT-Goals
        Berdasarkan tabel status COBIT dan rumusan masalah dapat kita tentukan IT Goals-nya. IT goals yang di dapat yaitu Membuat Kelincahan IT dan prosesnya yaitu dan PO4, PO2, PO7 AI3. Untuk lebih  dapat dilihat pada tabel IT goals berikut

3.4 Tabel IT-Goals

3.4    Tingkat Kematangan (Maturity Level)          
 Untuk menentukan tingkat kematangan dari sistem terlebih dahulu harus dibuat kuisioner. Kemudian Kuisioner tersebut diisi oleh pihak instani Dinas Kepedudukan Dan Cacatan Sipil  (kuisioner bisa dilihat pada bagian lampiran). Berikut ada tabel Analis untuk menentukan tingkat kematangan.